Thursday 24 March 2011

Aurel



Berlari jinjit melesat atas karpet
Bibirnya merah
senyumnya merekah
sembulan lesung pipit

Kaki mungil yang lincah
Nyanyian riang yang lincah
Bibir mungilnya yg indah
pipinya yang merona merah

Letih dan Lelah



Aku terasa letih dan lelah
mengental serasa aliran darah
terhimpit dalam rasa lelah
menyobek harapan ... menyerah


Letih dan lelah
Asa sudah kulumat
membuka simpul mimpi yg terikat
Membuang bayanganmu yang terajut

Wednesday 23 March 2011

Kalam sang Senja


Dalam kalam sang senja manja
menoreh semburat jingga keemasan
memantul di kaki sang langit
memancar segala pesona

Dalam kalam sang senja merona
membias cahaya memabukkan
melepaskan rasa terhimpit
memancar segala rasa

Janjimu


Ketika kau berjanji
membuat hariku penuh cahaya mataharimu
kau datang
dengan membawa malam tanpa bintang
pekat
dingin

Monday 14 March 2011

Bunga di Padang Tandus


Bunga putih yang tumbuh menepi
wanginya tersapu angin sore hari
dingin dan sepi sendiri
sampai nanti terbit sang pagi

Tu Me Manques


Hening ..
Sepi ..
Senyap ...

guratan kening
kerlingan
sinar mata

senyuman
tarikan napas
helaan napas panjang

dalam diam, cinta malah lebih banyak bicara
tentang doa
tentang harapan
bahkan hasrat

dalam cinta, diam adalah bicara
tentang masa depan
tentang cita-cita
bahkan angan-angan

Cinta banyak bicara dalam diam

Malamku


Malamku
kenapa bintang malu berkerlip
bulan bersinar redup
dan angin bertiup pelan dan senyap

Malamku
mengapa burung Hantu berguman garau
Jangkrik mengerik parau
dan dedaunan bergesek risau

Malamku
apakah siang dalam ikatan?
rindu kehangatannya
rindu keceriaannya

Kincir Menanti Angin


Merindumu seperti kincir menanti angin
berharap angin bertiup kencang dan waktu berlalu cepat
membawa senyuman kehangatanmu
melumatku habis dalam pelukanmu

Sunday 13 March 2011

Dalam Rengkuhanku


Ingin menyimpanmu hangat dalam rengkuhanku
Dengarkan sayang detak nada jantungku
irama indah menghanyutkan untukmu
akan membuaimu hingga tertidur dalam cinta

Nyanyian Batu Karang



Jangan biarkan diriku laksana batu karang tunggal
mematung kesepian di landai pantai datar
diterjang ombak ditiap pejaman mata
digerus gelombang pasang tak terhitung

Pun jangan biarkan aku laksana kesendirian batu karang
berdiri kokoh namun kesepian menantang ombak
tegar namun perlahan karangku terkikis
memecah bagian tubuhku sedikit demi sedikit

Jangan jadikan asa ku hilang dalam hempasan ombak
dalam harapan yang kubangun hanya untuk menantimu
harapan yg sirna karena kau tak kunjung membawaku
menyelamatkanku dari terjangan ombak pantai..

Wednesday 2 March 2011

Gadis Kecil Itu Bernama Aurel


Pagi yang bening ...
Hari itu gadis kecil bernama Aurel untuk pertama kalinya diajak si kakek ke danau. Riang sangat pembawaannya. Apalagi sejak semalamnya sebelum tidur bibirnya selalu tersungging senyuman. Berceloteh ramai tentang rencana-rencana manis esok harinya di danau pemandian.

Di danau yang berair sejuk itu, dicelupkannya kedua kaki mungilnya kedalam air sejuk bening kehijauan. Tak berapa lama, diceburkannya seluruh tubuhnya menyatu dalam danau yang tak begitu dalam. Kecipak air bercampur ramai bersama tawa gelaknya. Pipinya tercetak lesung pipit indah karena senyuman yang tak berhenti lepas. hari itu semakin cerah dengan keceriannya. Indahnya kebahagaian alamiah seorang anak kecil.. ah, ikut tersenyum bahagia melihatnya.

Anak gadis kecilku ... tetaplah berbahagia karena kebahagiaanmu adalah kebahagiaan semua orang yang hidup dan tinggal disekelilingmu. Usah risau akan hari esok ya anak manis..karena esok akan terus berjalan dengan seharusnya.

Tetaplah memberi senyuman kebahagiaan itu agar tetap tersenyum seluruh dunia karenanya. Tetaplah tertawa karena tawa itu adalah penyemangat untuk momy dalam meneruskan apa yang harus kita lewati bersama. Teruslah jadi penghibur dan pengisi keceriaan semarak dihati kami ...

Sebenarnya tidak usah jauh-jauh mencarimu.
Bahkan hembus napas dan detak jantungmu masih ada di dekatku.
.. tapi untukmu langit biru, dedaunan hijau, embun pagi yang nyaris mengering ;
katakan padanya kalau aku sedang mencarinya dalam kelebat kabut

Sayangku
Tidak ada yang salah ...
hanya waktu yang tidak tepat

sampai berjumpa lagi di waktu yang lain
dalam keadaan yang lebih tepat untuk kita

dan jika rindu itu menyerang
aku akan pandangi langit bertabur bintang
mungkin dirimu terselip diantar bintang-bintang pesolek itu

memandangku dengan kerlipan cahayamu
lalu sesekali merengkuhku dalam jiwamu

Tuesday 1 March 2011



Aku bahkan menantimu dalam pejaman mata
kala si pagi pun telah bersolek cantik..
lupa akan si malam yang pucat tergolek lunglai


Dan dirimu masih disana dalam bimbangmu..
Harus kujemput asaku seorang diri
atau menantimu dalam kelebat kabut

Bertanya pada bintang yang jarang ...
dimana bulan bersembunyi malam ini kala hujan ?
Rindu sangat dekapan hangatnya

Malam hanya tinggal lembab embun dan hampa
tanpanya ...
Hanya tersisa gelap dan gaung angin terkandung embun

Tanpa Kata




Dalam genggaman dan tatap matamu yang dalam..
kurasakan untaian kalimat indah yang tersusun tanpa kata

Betapa cinta tak memerlukan kata-kata
mengalir lembut dan sejuk laksana embun dalam rengkuhan pagi